2.76 JUTA ORANG IKUTAN JUDI ONLINE, Ahli UNAIR AKUI
BAKAL JADI TANTANGAN HUKUM
Informasi dari Pusat Pelaporan serta Analisis Transaksi Keuangan( PPATK) mencatat 2, 76 juta warga Indonesia ialah partisipan judi online. Apalagi 2, 19 juta warga dari informasi tersebut berasal dari warga berpenghasilan rendah.
Guru Besar Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial serta Politik Universitas Airlangga( Unair) Profesor Dokter Bagong Suyanto Drs MSi menarangkan bila perjudian ialah fenomena yang telah lama terjalin. Menggunakan media semacam Film God Of Gamblers yang populer di warga Indonesia seakan membagikan legitimasi buat mengganti nasib lewat perjudian.
Baca postingan detikedu,” 2, 76 Juta Orang Ikutan Judi Online, Ahli Unair Akui Bakal Jadi Tantangan Hukum” selengkapnya
” Aspek mentalitas yang mau menempuh jalur pintas. Bila mengganti nasib dengan jalan rasional telah tidak lagi bisa jadi, sehingga ia menempuh jalan irasional berbentuk perjudian,” jelas Profesor Bagong dalam halaman Unair Senin( 16/ 10/ 2023)
Deposit Rendah Buat Judol Gampang Dijangkau
Kemudahan mengakses judi online jadi salah satu pemicu tingginya angka partisipan. Tidak hanya itu, tawaran nominal deposit akun judi online yang terkategori rendah buatnya gampang dijangkau warga miskin. Bagi Profesor Bagong, modal seadanya ini malah mendesak warga miskin buat berupaya seluruh metode berjudi online.
” Judi online menawarkan media alternatif buat memotong kompas kehidupan. Senantiasa timbul anggapan siapa ketahui rezeki menjadikan adiktif dalam berjudi,” ucap Dekan Fakultas Ilmu Sosial serta Politik( FISIP) itu.
Tantangan Besar Penegak Hukum
Profesor Bagong berpikiran bila memberantas judi masih jadi tantangan besar untuk penegak hukum. Judi sendiri tercantum dalam tingkatan kejahatan sekunder. Tetapi bila dilihat lebih mendalam, pula selaku salah satu sumber sikap kriminal yang lain.
Kala penjudi sudah kehabisan segala kekayaan material, kemampuan buat memakai jalur kriminalitas terus menjadi besar. Profesor Bagong memperhitungkan bila hukuman yang diberikan penjudi masih belum dapat menuntaskan permasalahan.